Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) optimistis dapat menyelesaikan suplai produk untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tepat waktu. Melihat komitmen yang besar dari Pemerintah, Waskita Beton Precast telah memulai suplai produk perdananya untuk proyek sejak akhir Januari 2023 dengan nilai kontrak Rp 230 miliar.
PT Waskita Beton Precast Tbk (Waskita Beton Precast) menyiapkan sejumlah strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja di tahun 2021. Penyiapan strategi ini dilakukan sebagai upaya dari manajemen Waskita Beton demi mengambil momentum dari adanya katalis positif berupa program vaksinasi yang sudah mulai dijalankan pemerintah Indonesia.
Sepanjang 2020, Waskita Karya mengalami kerugian bersih sebesar Rp 7,38 triliun. Baca juga: Utang Menggunung, Waskita Berharap Penjualan 9 Jalan Tol. Padahal di tahun sebelumnya, anggota indeks Kompas100 ini, masih membukukan laba bersih sebesar Rp 938,14 miliar. Beban terus menekan kinerja keuangan lantaran adanya kenaikan beban umum dan

“Waskita Beton Precast juga akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk merealisasikan divestasi,” ujar dia. Sebelumnya, pada Senin, 11 Oktober 2021, PT Waskita Beton Precast Tbk mengumumkan penawaran divestasi aset pabrik yang berada di Klaten, Cibitung, dan Karawang dengan kondisi seluruh pabrik beton pracetak yang ditawarkan

Meskipun PT Waskita Beton Precast baru resmi didirikan bulan Oktober tahun lalu, hal tersebut tidak mengendurkan niat praktikan untuk melakukan praktik kerja lapangan di sana. Praktikan percaya dengan etos kerja dan nilai perusahaan yang baik dari PT Waskita Karya Tbk akan juga diterapkan di PT Waskita Beton Precast.

Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast (WSBP) Fandy Dewanto mengatakan, batas terakhir masa PKPU WSBP yaitu Selasa, 24 Mei 2022. Hingga kini, perseroan masih menunggu proses PKPU ini selesai untuk dapat kembali melanjutkan program kerjanya. "Terakhir itu kan 24 Mei 2022, semoga gugatannya tidak diperpanjang lagi.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan salah satu tersangka yang adalah eks Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma (THK). Kemudian, Haris Gunawan (HG) sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya periode Mei 2018. Baca juga: Waskita Beton Tetapkan Dua Komisaris Baru IjrNPPY.
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/188
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/51
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/74
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/114
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/328
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/52
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/34
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/74
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/206
  • waskita beton precast bangkrut