Mengamatimenggunakan mikroskop. BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN a. Hasil 1. Sel tumbuhan Objek bawang merah 2. Sel hewan Objek epitel pipi manusia b. Analisi data Sel bawang merah Pada pengamatan epidermis bawang merah pada mikroskop terlihat sel sel bawang merah. Dengan organel yang nampak yaitu, dinding sel, inti sel, dan sitoplasma.
67% found this document useful 3 votes15K views15 pagesCopyrightΒ© Β© All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?67% found this document useful 3 votes15K views15 pagesLaporan Praktikum Sel Hewan Dan TumbuhanJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
A Kesimpulan. Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan mikroskop biologi yang baik dan benar adalah ketika praktikan mampu mengatur pencahayaan, membuat preparat yang sesuai dan mencari bayangan preparat. B. Saran. Diharapkan pada praktikan selanjutnya agar :
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR β€œPenggunaan Mikroskop serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel” Oleh Nama Ayu Fahma Muyasari NIM 150210101065 Kelas A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2016 I. JUDUL Penggunaan Mikroskop serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel II. TUJUAN komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaanya cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan III. DASAR TEORI Perkembangan instrumen yang berkemampuan melebihi indera manusia berjalan seiring sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama 1600-an. Mikroskop masih menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penelitian sel. Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan saintis zaman Renaisans, dan mungkin mikroskop yang Anda gunakan di laboratorium, merupakan mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya, light microscope, LM cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi membengkokkan cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Dua parameter penting dalam mikroskopi teknik- teknik dalam penggunaan mikroskop adalah perbesaran dan daya resolusi atau resolusi saja atau daya urai. Perbesaran magnification adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai satu bintang di langit mungkin diresolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop Campbell, 2010 103. Sejumlah teknik yang kini telah diterapkan dalam mengidentifikasi dan mengkuantifikasi mineral pada batubara antara lain adalah Mikroskop optik, microskopis elektron SEM, Electron Probe Micro Analyser EPMA, difraksi sinar-X XRD. Dalam rencana penelitian ini hanya digunakan dua metode yaitu mikroskop optik sinar polarisasi dan difraksi sinar-X. Sistem pengamatan mikroskop berfungsi sebagai mikroskop untuk mengamati spesimen, sedangkan stage sistem merupakan alat untuk menempatkan dan mengatur posisi dari sampel dalam peralatan EPMA Nursanto, 2011. Mikroskop secara prinsip ada dua macam 1. Mikroskop cahaya 2. Mikroskop elektron Mikroskop cahaya 4 macam 1. Mikroskop biasa 2. Mikroskop fluoresensi 3. Mikroskop fase- kontras 4. Mikroskop polarisasi Mikroskop elektron ada dua macam 1. MET Mikroskop elektron trnasmisi 2. MES Mikroskop elektron skaning Yatim, 1996 11-17. Pada permulaan abad XIX tercipta Teori Sel atas jasa para peneliti bangsa Jerman bernama DUTROCHET, SCHWANN, dan SCHLEIDEN. Mereka inilah yang menegaskan bahwa organ tumbuh-tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel. Masih berkisar pada pendapat ahli Jerman, VON MOHL 1846 menjelaskan bahwa dalam hal organ tumbuh-tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel, namun yang penting bukanlah dinding sel melainkan isi sel yang disebut protoplasma Sutrian, 2004 13. Tumbuh-tumbuhan terdiri dari satuan yang dapat dikenal secara morfoligis yakni sel, yang masing-masing diselubungi oleh dinding sendiri dan melekat pada sel lain dengan adanya zat pelekat antar sel. Dalam kumpulan sel seperti itu dapat dikenali pengelompokan sel yang berbeda dari segi struktur atau fungsi atau dari keduanya Estiti, 2005 10. Sel sebagian satuan struktur benda hidup, sel tunggal adalah organism hidup. Amuba, makhluk air tawar, merupakan kasus demikian. Ukurannya sekitar 300 Β΅m melintang, kira-kira sebesar kemasan ini terdapat mesin yang melakukan semua fungsi kehidupan. Makhluk hidup ini memberi makan dirinya dan dengan cara-cara lain mempertukarkan bahan dan energy dengan alam sekitarnya. Tanggap terhadap rangsangan dalam lingkungannya. Tumbuh dan berkembang biak. Kebanyakan makhluk dibumi ini terdiri atas banyak sel. Manusia dewasa berisi 6 x 1013 sel yang berbeda-beda. Semua ini terdapat dalam berbagai macam dengan jumlah agak besar sekitar 100. Dua contoh yang mudah dipelajari ialah sel epithelium yang melapisi bagian dalam pipi dan sel-sel darah merah. Jadi setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri. Didalam sifat-sifatnya tersebut, diantaranya yang universal yaitu membran sel yang berguna sebagai interfase antara mesin-mesin dibagian dalam sel dan fluida cair yang membasahi semua sel, selain itu juga ada sitoplasma yang digunakan untuk memberikan segala sesuatu didalam sel, kecuali nukleus dan terakhir yaitu inti sel Soetarmi dan Sugiri, 1983 87-94. Tabel perbedaan sel hewan dan tumbuhan IV. Pembeda Sel Hewan Sel Tumbuhan Ukuran sel Bentuk Dinding sel Besar Tetap Ada. Tersusun atas Lebih kecil Tidak tetap Tidak ada Plastida Vakuola selulosa Ada Besar Tidak ada Tidak ada. Jika ada Cadangan Dalam bentuk butiran kecil Dalam bentuk butiran Makanan Sentrosom Lisosom Glioksisom Badan Golgi Sentriol Waluyo, 2010 8 granula pati Tidak ada Tidak ada Ada Diktiosom Tidak ada glikogen Ada Ada Tidak Ada Ada Ada METODE PRAKTIKUM Alat dan Bahan Alat - Mikroskop - Gelas obyek dan gelas penutup - Pipet tetes - Skalpel - Silet tajam Bahan - Potongan kertas yang bertuliskan huruf β€œd” atau β€œb” - Air - Epitel rongga mulut - Bawang merah - Methilen Blue - Alkohol 70% Skema Kerja a. Pengamatan potongan huruf β€œd” atau β€œb” Meletakkan potongan huruf β€œd” atau β€œb” pada gelas obyek Menutup perlahan-lahan dengan gelas penutup Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati Menggeser preparat dari kiri ke kanan Menggambar dan menuliskan hasil pengamatan yang diamati b. Pengamatan Epitel Rongga Mulut Sel Hewan Membersihkan scalpel dengan alcohol Mengorek bagian rongga mulut dengan scalpel Meletakkan hasil korekan pada kaca benda Menetesi dengan methilen blue sedikit Menutup dengan kaca penutup Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati c. Pengamatan sel bawang merah bawah merah Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah dengan silet Meletakkan hasil irisan pada kaca benda Menetesi dengan sedikit air Menutup dengan kaca penutup Mengamati di bawah mikroskop Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati V. HASIL PRAKTIKUM Pengamatan potongan kertas β€œb” dan β€œd” Huruf β€œd” Huruf β€œb” Pergeseran Pergeseran Pergeseran Pergeseran Benda Kanan Bayangan Kiri Benda Kanan Bayangan Kiri Kiri Kanan Kiri Kanan Atas Bawah Atas Bawah Bawah Atas Bawah Atas Keterangan Perbesaran = 40x Pengamatan bentuk dan struktur sel Pengamatan epitel rongga mulut sel hewan Keterangan 1 2 3 1. Membran sel 2. Sitoplasma 3. Inti sel Perbesaran 40x Pengamatan bawang merah sel tumbuhan Keterangan 1. Inti sel 2. Dinding sel 3. Sitoplasma 2 1 3 Perbesaran 40x VI. PEMBAHASAN Dalam melakukan pengamatan, banyak obyek yang berukuran mikroskopis atau sangat halus. Oleh karena itu, kita membutuhkan alat yang membantu kita untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus yaitu dengan menggunakan mikroskop. Dengan mikroskop, kita dapat melihat obyek yang sangat halus dengan jelas. Mikroskop pertama kali dirancang oleh Antoni van Leeuwenhoek pada abad ke-17. Mikroskop tersebut merupakan mikroskop sederhana dengan lensa tunggal. Adapun pada pertengahan abad ke-17, Robert Hooke membuat sebuah mikroskop yang berbeda dengan Leeuwenhoek Hooke mengamati struktur gabus melalui mikroskopnya. Sejak saat itu, perkembangan ilmu pengetahuan terus meningkat dengan penemuan mikroskop yang lebih maju. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil mikroskopis. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Pada mikroskop terdapat bagian-bagian, anatara lain 1. Kaki Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop. 2. Lensa okuler Lensa yang dekat dengan mata pengamat, berfungsi membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa obyektif. 3. Tabung mikroskop Berfungsi mengatur fokus dan menghubungkan lensa obyektif dengan lensa okuler. 4. Makrometer pemutar kasar Berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat. 5. Mikrometer pemutar halus Berfungsi menaik turunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer. 6. Pegangan mikroskop Berfungsi untuk memegang mikroskop pada saat memindahkan mikroskop. 7. Meja Mikroskop Berfungsi sebagai tempat meletakkan obyek yang akan diamati. 8. Sendi Inklinasi Pengatur Sudut Berfungsi mengatur sudut atau tegaknya mikroskop. 9. Revolver Berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya. 10. Lensa obyektif Lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, berfungsi membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif. 11. Penjepit Kaca klip Berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser. 12. Kondensor Berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan dinaik turunkan. 13. Diafragma Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. 14. Reflektor atau Cermin Terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya. Pada percobaan pertama, kami mengamati potongan kertas β€œb” dan β€œd” di bawah mikroskop. Kami melakukan pergeseran benda dan membandingkannya dengan pergeseran bayangan yang dihasilkan. Dalam percobaan ini, kami menggunakan perbesaran 40 kali. Dari pengamatan tersebut, bayangan yang terbentuk terbalik yaitu β€œb” menjadi β€œq” dan β€œd” menjadi β€œp”. Hal itu dapat terjadi karena sifat dari lensa pada mikroskop. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedangkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Kemudian apabila benda kita geser akan menghasilkan bayangan yang bergeser ke arah yang berlawanan dari arah pergeseran benda. Jika kita geser benda ke atas maka bayangan yang terbentuk akan bergeser ke arah bawah. Jika benda digeser ke bawah bayangan akan bergeser ke atas. Jika benda digeser ke arah kanan, bayangan yang terbentuk akan bergeser ke arah kiri. Jika benda digeser ke kiri, bayangan yang terbentuk akan bergeser ke arah kanan. Percobaan yang kedua adalah mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan tumbuhan. Berdasarkan literatur yang ada, perbedaan sel hewan dan tumbuhan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel, kloroplas, dan tidak lazim memiliki vakuola. Sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, kloroplas, dan vakuola. Selain itu, sel hewan juga tidak memiliki plastida yang dimiliki sel tumbuhan. Tetapi, sel hewan memiliki lisosom, sentriol, dan sentrosom. Sedangkan sel tumbuhan tidak memilikinya. Pada percobaan pengamatan sel yang pertama yaitu mengamati sel hewan, kami menggunakan epitel rongga mulut sebagai sel hewan. Hal pertama yang dilakukan adalah mengorek bagian rongga mulut menggunakan scalpel. Selanjutnya hasil korekan tersebut ditaruh di kaca benda dan ditetesi dengan methilen blue lalu ditutup dengan kaca penutup. Lalu kami amati di bawah mikroskop. Perbesaran yang digunakan adalah 40 kali. Setelah diamati kami mendapat hasil bahwa sel epitel rongga mulut tidak beraturan. Sel epitel rongga mulut tidak beraturan karena sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel. Bagian-bagian yang terlihat pada sel epitel rongga mulut adalah membran sel, sitoplasma dan inti sel. Membran sel dapat mempertahankan bentuk sel khususnya pada sel hewan yang tidak memiliki dinding sel. Sedangkan sitoplasma berfungsi sebagai enzim-enzim, digunakan untuk mencerna makanan ekstraseluler dan melakukan metabolisme sel. Dan inti sel berfungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan sel dan pengatur pembelahan sel. Pengamatan sel yang kedua adalah mengamati sel tumbuhan yang menggunakan bawang merah. Hal yang dilakukan pertama adalah mengupas kulit bawang merah lalu menyayat lapisan umbi yang paling luar dengan sangat tipis. Lapisan yang didapat tersebut diletakkan di atas kaca benda lalu ditetesi air. Setelah itu tutup dengan kaca penutup. Amati bawah merah tersebut diamati di bawah mikroskop. Perbesaran yang digunakan adalah 40 kali. Bagian-bagian dari sel bawang merah yang terlihat adalah inti sel, dinding sel, dan sitoplasma. Sama seperti inti sel pada sel hewan, fungsi inti sel pada bawang merah adalah sebagai pengendali seluruh kegiatan sel dan pengatur pembelahan sel. Dinding sel berfungsi sebagai turginitas sel atau kekakuan sel dan membuat bentuknya sel tetap. Sementara fungsi sitoplasma juga sama seperti pada sel epitel rongga mulut. VII. PENUTUP Kesimpulan Mikroskop merupakan alat yang membantu untuk mengamati obyek yang sangat halus. Mikroskop terdiri dari beberapa komponen antara lain, lensa obyektif, lensa okuler, revolver, meja mikroskop, diafragma, lensa kondensor, sumber cahaya, pemutar kasar dan halus, tabung mikroskop dan kaki mikroskop. Cara menggunakan mikroskop yang baik yaitu pertama menyalakan lampu pada mikroskop cahaya, mengatur kondensor, mula-mula atur lensa objektif dan okuler ke perbesaran terkecil, menempatkan preparat di meja mikroskop, menurunkan tabung mikroskop sampai lensa objektif hampir menyentuh gelas penutup dan melalui lensa okuler, mengamati preparat sampai terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus. Bahan-bahan yang digunakan untuk diamati di bawah mikroskop adalah bahan-bahan yang masih layak digunakan agar bagian-bagian dari obyek yang diamati masih terlihat jelas. Bentuk dari sel hewan dan sel tumbuhan berbeda karena pada sel tumbuhan terdapat sel dinding sementara pada sel hewan tidak memiliki sel dinding jadi bentuk dari sel hewan tidak beraturan. Saran Pada saat praktikum, kaca penutup yang dipakai tidak mencukupi untuk dipakai semua kelompok, jadi ada sedikit kendala pada saat praktikum. Oleh karena itu, agar praktikum tidak terkendala sebaiknya lebih dilengkapi lagi alat-alat di laboratorium DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A, dkk. 2010. Biologi Jilid I Edisi kedelapan. Jakarta Erlangga. Hidayat B, Estiti. 2005. Anatomi Tumbuhan. Bandung ITB. Nursanto, Edy. 2011. Jurnal Teknologi Technoscientia. Keterdapatan dan Tipe Mineral pada Batubara serta Metode Analisisnya. Vol. 4, No. 1 ISSN. Soetarmi, & Sugiri, N. 1983. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta Erlangga Sutrian, Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan tentang Sel dan Jaringan. Jakarta Rineka Cipta. Waluyo, Joko. 2010. Biologi Dasar. Jember Universitas Jember. Yatim, Wildan. 1996. Biologi Modern. Bandung Penerbit Tarsito. LAMPIRAN Cover Buku Abstrak JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN 1979-8415 Vol. 4 No. 1 Agustus 2011 KETERDAPATAN DAN TIPE MINERAL PADA BATUBARA SERTA METODE ANALISISNYA Edy Nursanto; Arifudin Idrus; Hendra Amijaya; Subagyo Pramumijoyo Mahasiswa Program Doktor, Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Masuk 28 April 2011, revisi masuk 3 Juli 2011, diterima 15 Juli 2011 ABSTRACT Coal is sediment composed by organic and inorganic materials with organic contents that more than 50%.The organic matters are derived from the remaining plants and have been decomposition and changes in physical and chemical properties. Based on their abundance, then the minerals in coal can be divided into primary minerals major minerals, extra minerals minor minerals and trace minerals. Consist of the major minerals are clay minerals and quartz while the minor minerals are carbonates, sulfides and sulfates. Analysis that used for mineral in coal is Microscopic optical, Scanning Electron Microscopic SEM, Electron Probe Micro Analyzer EPMA, and x-ray Diffraction XRD. Keywords Coal, Minerals, Microscopic Optic, SEM, EPMA, XRD
dapatdilihat melalui pengamatan secara mikroskopis. a b c Gambar 3. Sel mukosa mulut (a), sel umbi akar wortel (b), sel rambut Gossypium hirsutum (c) Secara umum, baik sel hewan atau tumbuhan memiliki ukuran berkisar 30 – 50 Β΅m. Pengamatan pada apusan/sayatan segar di bawah mikroskop biologi, sel hewan atau tumbuhan
lAPORAN PRAKTIKUM MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SELlAPORAN PRAKTIKUM MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SELlAPORAN PRAKTIKUM MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SELlAPORAN PRAKTIKUM MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL14. Tombol pengatur halus Mikrometer berfungsi untuk menggerakkan lensa naik-turun secara perlahan-lahan. Bentuknya lebih kecil dari PapersLaporan biologi umum acara 1 BAB Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Selpraktikum tentang pengnalan alat, ekosistem etcLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGENALAN MIKROSKOP, SITOLOGI DAN HISTOLOGI
Ukuranbentuk sel mikroskopis dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop ukurannya 10-100 mikro dan sel yang sedang memperbanyak diri diameternya berkisar antara 20-30 mikro. Kebanyakan sel tumbuhan berukuran 0,001 dan 0,1 mikron jadi tergolong koloid. Bentuknya seperti gelondong, cakram, dll (Prihansanti, 2003). 2.2.2.
Laporan Praktikum Pengamatan sel Hewan dan Tumbuhan Menggunakan Mikroskop A. TUJUAN 1. Kami dapat membedakan secara mikroskopis perbedaan sel hewan dan tumbuhan 2. Kami dapat menjelaskan bagian-bagian yang teramati pada sel hewan dan tumbuhan B. DASAR TEORI Pada awalnya sel digambarkan pada tahun1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal darin kata latin cellulae yang berarti kamar-kamar kecil. Anton Van leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik serta menunjukan pertama kali pada dunia ada β€œkehidupan didunia lain” yang belum pernah dilihat oleh manusia. Sel merupakan satuan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel pada tumbuhan berbeda dengan sel hewan. Bagian-bagian pembeda tersebut meliputi dinding sel, vakuola, dan plastida yang hanya ada pada sel tuumbuhan. Sel tumbuhan terdiri dari protoplas yang dikelilingi dinding sel. Protoplas merupakan bagian hidup sedangkan dinding sel merupakan bagian mati, karenanya dalam sel yang mati tidak terdapat protoplas. Protoplas meliputi komponen protoplasma dan komponan protoplasma, komponen prooplasma terdiri dari sitoplasma dan inti sel, sedangkan komponen non protoplasma berupa vakuola, dan zat-zat ergastik yang berupa pati, aleuron. Lemak dan kristal-kristal. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung didalam sel karena itulah,sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Dua orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matt Lias Schleiden ahli tumbuhan, 1804 – 1881 dan Theodor Sachwan ahli hewan, 1810 – 1882 menyimpulkan bahwa setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru. Sel merupakan unit terkecil tubuh makhluk hidup. Baik secara struktural maupun fungsional. Sel teerdiri dari membaran sel, sitoplasma, nukleus dan organel-organel lain yang masing-masing mempunyai fungsi khusus dan secara terpadu menyusun sistem yang kompak. Setiap sel bergantung pada sel-sel yang lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri contohnya adalah sel saraf dengan cepat meneruskan sinar listrik kedalam tubuh tetapi bergantung seluruhnya pada sel-sel darah merah untuk memberikan kepadanya oksigen yaqng amat diiperlukanya. Meskipun tipe sel itu bermacam-macam, terdapat persamaan tertentu pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. kimball, 1992. Pada umumnya sel itu bersifat mikroskopis, misalnya ovum dari bangsa burung dari beberapa alga. Besarnya dibatasi oleh membaran. Suatu sel yang sangat aktif melakukan metabolisme tidak akan mempunyai volume yang besar. Dua bagian yang pokok dari sel adalah sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma sebagai zat cair dan kental yang berfungsi bagi sel, mitokondria, badan golgi, kloroplas, sentriol, glanula, dan pigmen. Sel adalah segumpal protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel itu setelah tumbuh dan berdeferensiasi, akan berubah bentuknya sesuai dengan fungsinya, ada yang menjadi epidermis berfungsi untuk melindungi sel-sel sebelah dalamnya ada yang menjadi tempat penyediaan makanan, ada yang berfungsi menjadi tempat persediaan makanan dan lain-lain . Atau dengan kata lain juga sel merupakan unit struktural kehidupan dan merupakan unit fungsional dari kehidupan dikarenakan didalam organ tumbuhan dan hewan tersusun dari sel-sel rumusan yang penting bukannya dinding sel tetapi isi sel yang disebut protoplasma. Ruang sel adalah tempat organel-organel yang lain yang berada didalam sel. Ruang sel ini meliputi bagian-bagian dalam sel yang mencakupnya protoplasma atau cairan sel. Sedangkan ruang antar sel adalah penghubung antar sel yang satu dengan yang lainnya. C. ALAT DAN BAHAN Alat 1. Mikroskopis cahaya perbesaran 40x, 100x, 200x dan 400x 2. Tusuk gigi 5-10 buah 3. Kapas secukupnya 4. Silet / pisau cutter yang tajam 5. Tisue untuk mengelap 6. Kaca objek 7. Cover glass Bahan 1. Sel tumbuhan daun tumbuhan Rhoeo discolour 2. Sel hewan bag epitel pipi manusia 3. Air sebagai pelarut D. LANGKAH KERJA Pengamatan preparat segar daun Rheo discolor 1. Pertama kita menyiapkan peralatan dan bahan yaitu mikroskop cahaya, silet, tisu untuk mengelap, kaca objek, cover glass, dan sel tumbuhan daun tumbuhan Rheo discolor serta air sebagai pelarut. 2. Kami mengambil daun tumbuhan rheo doscolor, kemudian kami menyayatnya dengan silet setipis mungkin. 3. Setelah itu sayatan daun tersebut kami letakkan pada kaca objek yang sudah ditetesi air. 4. Kemudian kami amati hingga menemukan bentuk sel tumbuhan rheo discolor, setelah pengamatan tersebut sudah melihat bentuk selnya, kemudian kami menggambar sel tumbuhan tersebut. Pengamatan struktur sel hewan 1. Pertama kita menyiapkan peralatan dan bahan yaitu mikroskop cahaya, tusuk gigi 5 buah, kapas secukupnya, kaca objek, cover glass, dan sel hewan bag epitel pipi manusia serta air sebagai pelarut. 2. Kami mengambil tusuk gigi, kemudian tusuk gigi tersebut digosokan didalam mulut yaitu bag epitel pipi manusia hingga mendapatkan lendir epitel tersebut 3. Setelah epitelnya sudah dapat kami letakan pada kaca objek yang sudah ditetesi metilen blue. 4. Kemudian diamati hingga menemukan bentuk selnya. Bentuk sel yang diamati langsung di gambar bentuk-bentuknya. E. HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM Nama Sel Gambar Ket Sel Hewan Dari hasil penamatan sel hewan dari bag epitel pipi manusia memiliki bentuk yang tidak beraturandikarenakan sel hewan tidak mempunyai dinding terlihat ikatan karena terpisah,dan memiliki inti sel ditengah tidak memiliki stomata. Sel Tumbuhan Dari hasil peraktikum dapat diketahui bahwa bentuk sel hewan berbeda dengan tumbuha, secara perinsip bahwa sel hewan tidak memiliki dinding sel. sehinga bentuk sel tumbuhan beraturan atau tersusun rapi F. PEMBAHASAN Dalam praktikum di atas dapat diketahui bahwa sel merupakan ruang kecil atau irisan-irisan pada jaringan-jaringan tumbuhan dan hewan. Pada praktikum kali ini kami mengamati sel hewan dan sel tumbuhan. Sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama disebut jaringan. Dalam percobaan kali ini yang menjadi objek penelitian sel hewan adalah epitel pada pipi bagian dalam, sedangkan pada sel tumbuhan digunakan Rheoe discolor. Perbedaan struktur sel hewan dan tumbuhan secara umum terletak pada dinding selnya. Sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel. Dari pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Sel hewan memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, kloroplas, dan inti sel. Secara umum sel memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti sel. Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuk dari sel hewan tidak teratur. Hal ini berbeda dengan sel tumbuhan yang memiliki dinding sel sehingga sel tumbuhan bentuknya teratur atau tersusun rapi. Selain itu sel hewan juga tidak memiliki kloroplas sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri atau berfotosintesis. Sedangkan sel tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat berfotosintesis. G. JAWABAN PERTANYAAN Pertanyaan 1. Apakah perbedaan yang anda dapatkan dari hasil pengamatan antara sel hewan dan tumbuhan ? 2. Gambarkan hasil pengamatanmu dan tunjukan bedanya ! Jawab 1. Pembedanya adalah sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola, antosianin dan stoma. Bentuknya bulat-bulat kecil, terpisah dan tetap. Sedangkan pada sel hewan memiliki membran sel dan inti sel. Sel hewan lebih kecil dari pada sel tumbuhan. Bentuknya bintik-bintik kecil serta banyak. A. Gambar sel tumbuhan Sel tumbuhan memiliki dinding sel,stomata. B. Gambar sel hewan Sel hewantidak memiliki dinding sel dan stomata. H. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan paling mendasar antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah Pada sel hewan ditemukan adanya dinding sel, nukleus, plasma dan granula. Sel hewan mempunyai bentuk sel yang tidak beraturan atau tidah teratur bentuknya. Sedangkan pada sel tumbuhan, bentuknya cenderung beraturan, dan berbentuk segi enam. tumbuhan ditemukan dinding sel, plasma dan nukleus. Saran Dalam melaksanakan praktikum harus lebih serius demi kelancaran mengerjakan praktikum, kemudian kepada asistensi sebaiknya mengawasi setiap kelompok karena jika kelompok tersebut salah mengerjakan, asistensi bisa membantunya. Dan yang terakhir adalah kebersihan ruangan yang paling utama. I. DAFTAR PUSTAKA Basuki, S. dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang Jurusan Biologi FMIPA UM dan JICA. tanggal 16 Oktober 2011 Rachmadiarti, Fida dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya Unipress UNESA. Soewolo, Sudjono, B., dan Tity, Y. 1999. Fisiologi Manusia. Malang IMSTEP-JICA FMIPA UM. Suparman, at all. 2013. Panduan praktikum Biologi sel. Ternate. FKIP Unkhair Syamsuri, I. dkk. 1992. Petunjuk Kegiatan Praktikum Biologi Umum. Malang Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Malang. Tenzer. A, dkk. 2001. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan. Malang Jurusan Biologi FMIPA UM dan JICA. Yuliani, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Surabaya Jurusan Biologi FMIPA UNESA J. LAMPIRAN GAMBAR Hewan Gambar Hewan Gambar Tumbuhan Olehkarena itu, praktikum pengamatan kromosom ini menggunakan preparat bawang merah (Allium ascallonicum), karena bawang merah bisa dibelah setipis mungkin. B. Tujuan 1. Dapat mengamati kromosom pada akar tanaman bawang merah 2. Mengetahui fase-fase pembelahan mitosis pada ujung akar tanaman bawang merah (Allium ascolonicum). II. TINJAUAN PUSTAKA LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR β€œPENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL” Oleh Nama Mukholifatur Rosida NIM 170210101145 Program Studi Pendidikan Matematika Kelompok 2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2018 I. JUDUL Penggunaan Mikroskop serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel. II. TUJUAN Memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya. Mempelajari cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah mikroskop. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan. III. DASAR TEORI a. Mikroskop Mikroskop bahasa Yunani micros = kecil dan scopein = melihat adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel anonim, 20115. Mikroskop biologi umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut. 1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x. 2. Objektif 10 dengan okuler 10x, pembesaran 100x. 3. Objektif 40x dengan okuler 10x, Pembesaran 400x. 4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x. 5. Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif emersi. Lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar Saras Dian Pramudita, 2012, 7. Bagian – bagian dari mikroskop sebagai berikut. 1. Lensa Okuler Lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali. 2. Lensa Objektif Lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan. 3. Kondensor Bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek. 4. Diafragma Bagian yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat. 5. Cermin Bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. 6. Revolver Bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan. 7. Tabung Mikroskop Bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop. 8. Lengan Mikroskop Bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop. 9. Sekrup Pengarah Kasar Bagian mikroskop yang berfungsi mengatur posisi naik turunnya tabung dengan skala besar. 10. Sekrup Pengarah Halus Bagian mikroskop yang berfungsi mengatur posisi naik turunnya tabung dengan skala kecil sehingga dapat memfokuskan yang lebih baik. 11. Penjepit Bagian mikroskop yang berfungsi untuk menjaga slide yang berisi specimen tetap berada ditempat yang sama dan tidak bergeser – geser. 12. Sendi Inklinasi Bagian mikroskop yang berfungsi untuk mengatur posisi lengan. 13. Kaki Bagian mikroskop yang berfungsi sebagai dudukan atau alas mikroskop Saras Dian Pramudita, 2012 9. b. Bentuk dan Struktur Sel Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Ilmu yang mempelajari tentang sel adalah sitologi. Pengetahuan tentang struktur dan fungsi sel terus berkembang hingga kini seiring dengan teknik dan peralatan analisis yang digunakan. Baik secara in vitro maupun in vivo. Pada awalnya ilmuwan dapat mengamati berbagai tipesel tumbuhan dan hewan serta organisme bersel tunggal Kimball, Berdasarkan temuan Mathias Scheilden pada sel tumbuhan dan temuan Theodor Schwan pada sel hewan yang dikenal dengan teori sel. Pernyataan – pernyataan tersebut dikenal dengan Teori sel yang terdiri atas 1. Setiap makhluk hidup terdiri atas satu sel atau lebih sel. 2. Sel merupakan unit structural dan fungsional semua makhluk hidup. Sel merupakan unit terkecil pada organisme multiseluler. 3. Semua kehidupan berasal dari sel – sel sebelumnya melalui pembelahan. 4. Sel mengandung material genetic yang akan diturunkan kepada generasinya melalui pembelahan. Teori yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan kesatuan structural terkecil yang mengandung makna yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup terdiri atas satu sel yang disebut uniseluler, dan sel yang tersusun lebih dari satu sel disebut multiseluler. Bentuk dan ukuran sel bervariasi. Sel – sel prokariot mempunyai bentuk sederhana, seperti bakteri memiliki bentuk bulat, batang,atau spiral. Sel – sel eukariot memilik bentuk yang bervariasi misalnya sel tumbuhan ada yang bentuk peluru, kubus, prisma, dan serabut. Bentuk sel biasanya disesuaikan dengan fungsinya, misalnya sel epidermis bentuknya pipih dan tersusun rapat berfungsi untuk melindungi sel yang ada di dalam, sel saraf memiliki juluran sitoplasma yang panjang berupa dendrit dan akson yang berfungsi untuk menghantar impuls pada jarak yang jauh Kimball, Sel prokariotik merupakan sel tanpa membran inti sehingga berbatasan langsung dengan sitoplasma dan tersebar di dalam sitoplasma. Adapun ciri – ciri sel prokariotik sebagai berikut. 1. Tidak memiliki selubung inti dan nucleolus. 2. DNA telanjang dan memiliki kromosom tunggal. 3. Pembelahan secara amitosis. 4. Tidak memiliki organel dan mitokondria. 5. Metabolism secara anaerob. 6. Tidak memiliki sitoskelet sehingga tidak terjadi ada pergerakan aliran sitoplasma. Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki membarn inti sehingga terjadi pemisahan ruang antara inti sel dan sitoplasma. Adapun ciri – ciri sel eukariotik sebagai berikut. 1. Memiliki selubung inti dan DNA terikat protein. 2. Memiliki kromosom ganda dan terdapat nucleolus. 3. Melakukan pembelahan secara meiosis atau mitosis. 4. Memiliki organel membran dan memiliki mitokondria. 5. Metabolisme secara aerob. 6. Memilikisitokelet yang mengakibatkan terjadi aliran sitoplasma Campbell, Reece-Mitchell,2010208. Materi genetik DNA sel eukariotik berada dalam inti sel dan dibungkus oleh membrane inti. Sel eukariot memiliki sejumlah organel dengan fungsi tertentu yang spesifik. Diantara organel yang dimiliki sel eukariotik adalah inti sel, retikulum endoplasma, mitokondria, badan golgi, lisosom, mikrobodi dan kloroplas. Contoh sel eukariotik diantaranya adalah sel protozoa Amoeba, paramecium, flagellate,dan cilliata, sel epidermis sel tumbuhan, dan sel otosel hewan. Bagian – bagian sel tumbuhan dan hewan sebagai berikut. 1. Dinding Sel Dinding sel merupakan komponen yang menyelebungi sel tumbuhan dan berada di luar membran plasma. Dinding sel dapat dijumpai pada sel utama penyusun dinding sel adalah selulosa yang tersusun dari unit – unit glukosa. Selain selulosa dinding sel juga mengandung pectin, hemiselulosa, dan glikoprotein. Dinding sel berfungsi sebagai penyokong mekanik dan memberi bentuk pada sel. Dalam hal tertentu dinding sel berperan untuk melindungi sel agar tidak mengalami lisi. Dinding sel ketebalannya berkisar antara 0,1 m sehingga dapat menghambat pergerakan sel itu sendiri. Secara umum dinding sel pada tumbuhan terdiri atas dua yaitu dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Dinding sel biasanya bersifat kaku tetapi bukan merupakan pemisah absolut antara isi dan sel dengan lingkungannya. Hal ini disebabkan karena pada dinding sel lainnya yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berperan dalam mengangkut bahan – bahan interseluler dan komunikasi antar sel. 2. Membran Plasma Membran plasma membran sel memisahkan sitoplasma dan organel seluler dari lingkungannya secara fisik sehingga semua zat yang masuk dan keluar dari sel harus melintasi membran sel dengan berbagai mekanisme. Pada sel tumbuhan, membran sel berada dalam dinding sel. Fungsi membrane sel tergantung pada molekul – molekul penyusunnya yaitu protein, lipid, dan karbohidrat dalam bentuk glikoprotein dan glikolipid yang membentuk suatu lapisan dengan sifat dinamis dan asimetris. Sifat dinamis dimiliki karena membran sel mempunyai struktur fluida zat cair sehingga molekul lipid dan protein sisi luar tidak sama dengan sisi dalam. Molekul – molekul lipid menyusun lapisan posfolipid rangkap yang disisipi protein membran. Protein membran terdiri atas dua macam yaitu protein integral terbenam, protein perifer menempel, dan lapisan posfolipid. Satu unit posfolipid terdiri atas bagian kepala fosfat dan ekor asam lemak. Bagian posfat merupakan sisi hidrofilik suka air yang menghadap keluar. Bagian asam lemak merupakan sisi hidrofobik tidak suka air yang tersembunyi di bagian dalam membran sel. 3. Nukleus Inti sel nukleus merupakan bagian paling dalam diantara organel – organel di dalam sel. Nucleus dibatasi oleh membran ganda yang memiliki pori berukuran 60 nm yang berguna untuk pertukaran nukleoplasma dengan sitoplasma. Nukleoplasma mengandung kromosom dan nukleolus. Nukleolus merupakan bagian yang mengandung RNA ribosomal. Fungsi inti sel adalah mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme di dalam sel, menyimpan informasi genetik dalam bentuk DNA, menjalankan dan mengatur terjadinya replikasi dan transkripsi. 4. Kloroplas Kloroplas merupakan salah satu bentuk plastida yang terdapat dalam sitoplasma sel eukariotik. Kemampuan sel tumbuhan menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk mengubah CO2 dan H2O menjadi karbohidrat dan oksigen melalui prose fotosintesis disebabkan karena adanya organel kloroplas yang dimilikinya. 5. Mitokondria Mitokondria umumnya tersebar merata dalam sitoplasma karena terkait dengan fungsinya sebagai penghasil energi. Mitokondria berbentuk bulat panjang dengan ukuran 1 – 10 mm. mitokondria terbungkus oleh suatu selubung yang terdiri dari dua membran masing – masing merupakan posfolipid yang mempunyai kumpulan protein. 6. Retikulum Endoplasma Retikulum endoplasma merupakan labirin membran yang demikian banyak sampai separuh lebih dari total membran terlihat menonjol. Retikulum endoplasma halus berfungsi menyintesis protein, lipid, protein, karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun. Banyak jenis sel terspesialisasi mensekresi protein yang dihasilkan oleh ribosom yang dilekatkan pada reticulum endoplasma kasar. 7. Badan Golgi Badan ggolgi disebut juga kompleks golgi terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong. Badan golgi biasanya dikelilingi oleh vesikula – vesikula dengan berbagai ukuran yang dilepaskan dari bagian tepi badan golgi atau dari retikulum endoplasma kasar. Badan golgi antara lain berfungsi memodifikasi produk sekresi, sekresi enzim- enzim, glikosilasi protein produk RE kasar, pembuatan membran untuk vesikula, membran plasma, dan membran internal lainnya termasuk lisosom primer. 8. Vakuola Vakuola dibatasi oleh membran tunggal, dibentuk dari penggabungan vakuola – vakuola kecil selama pertumbuhan dan perkembangan sel tumbuhan. Vakuola berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan produk – produk sel atau metabolis intermediet. Oleh karena itu vakuola mempunyai macam – macam fungsi . vakuola makanan yang dibentuk oleh fagositosis berfungsi untuk menampung dan mencernakan serta mengedarkan makanan, vakuola kontraktil yang memompa air berlebih ke luar sel. 9. Sitoskelet Sitoskelet merupakan serabut yang membentang di seluruh sitoplasma yang memainkan peran utama dalam pengorganisasi struktur dan aktivitas sel. Fungsi yang paling jelas dari sitoskelet adalah memberikan dukungan mekanis pada sel dan mempertahankan bentuknya terutama bagi sel hewan. Sitoskeleton juga terlibat falam beberapa jenis motilitas sel, terutama silis, flagella, dan sel otot. 10. Sentriol dan Sentrosom Sel hewan, sel tumbuhan tingkat rendah dan beberapa mikroorganisme berdiameter 0,25 mm dan panjang sekitar 2 – 20 mm. flagel berdiameter sama dengan silia, tetapi lebih panjang daripada silia, yaitu panjang sekitar 10 – 200 mm. selain itu jumlah flagel biasanya terbatas hanya satu atau beberapa untuk setiap sel. 11. Ribosom Ribosom terdapat pada semua sel bahkan terdapat dalam mitokondria dan kloroplas. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom berbentuk partikel padat hampir bulat dengan diameter 150 – 200 Ã… ada yang melekat pada retikulum endoplasma kasar ada yang bebas dalam sitosol. 12. Sitoplasma Sitoplasma merupakan organel yang berada di dalam membran plasma dan di luar nucleus. Sitoplasma tersusun dari sitosol yang bersifat koloid dan mengandung nutrient, ion, enzim, garam, molekul organic dan air, dan organel bermembran dan tidak bermembran. Fungsi sitoplasma adalah tempat berlangsungnya metabolisme sitosilik, dan tempat penyimpanan bahan kimia yang berguna bagi metabolisme sel Campbell, Reece-Mitchell, 2010223. IV. METODE PRAKTIKUM Alat dan Bahan Alat Mikroskop Gelas obyek dan gelas penutup Pipet tetes Skalpel Silet tajam Bahan Potongan Kertas yang bertuliskan huruf β€œd” atau β€œb” Air Epitel rongga mulut Bawang merah Methilen blue Alkohol 70% Skema Kerja Pengamatan Potongan Huruf β€œd” atau β€œb” Pengamatan Potongan Huruf β€œd” ata Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel Pengamatan Epitel Rongga Mulut Sel Hewan Pengamatan Sel Bawang Merah Sel Tumbuhan V. HASIL PRAKTIKUM Pengamatan huruf β€œb” & β€œd” No Keadaan Awal Keadaan Akhir Sifat Bayangan 1. Huruf β€œb” Huruf β€œp” - Maya - Terbalik - Diperbesar 2. Huruf β€œd” Huruf β€œq” - Maya - Terbalik - Diperbesar Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel No. Gambar Keterangan 1. Sel epitel rongga mulut. 1. Sel 2. Inti sel 3. Membran sel 4. sitoplasma 2. Sel umbi lapis bawang merah. 1. Inti sel 2. Sitoplasma 3. Dinding sel VI. PEMBAHASAN Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan komponen – komponen mikroskop dan mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan tumbuhan. Dalam mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan tumbuhan, sesuai dengan keterbatasan panca indera manusia maka perlu adanya alat yang disebut mikroskop untuk mengamati benda – benda yang mikroskopik atau kecil. Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop juga merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Bagian – bagian dari mikroskop sebagai berikut. 1. Lensa Okuler Lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung yang berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali. 2. Lensa Objektif Lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan. 3. Kondensor Bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek. 4. Diafragma Bagian yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat. 5. Cermin Bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. 6. Revolver Bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan. 7. Tabung Mikroskop Bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop. 8. Lengan Mikroskop Bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop. 9. Sekrup Pengarah Kasar Bagian mikroskop yang berfungsi mengatur posisi naik turunnya tabung dengan skala besar. 10. Sekrup Pengarah Halus Bagian mikroskop yang berfungsi mengatur posisi naik turunnya tabung dengan skala kecil sehingga dapat memfokuskan yang lebih baik. 11. Penjepit Bagian mikroskop yang berfungsi untuk menjaga slide yang berisi specimen tetap berada ditempat yang sama dan tidak bergeser – geser. 12. Sendi Inklinasi Bagian mikroskop yang berfungsi untuk mengatur posisi lengan. 13. Kaki Bagian mikroskop yang berfungsi sebagai dudukan atau alas mikroskop. Pada pengamatan pertama, kita mengamati potongan ketas dengan huruf β€œb” dan β€œd”. Kita akan mengamati letak bayangan huruf tersebut menggunakan mikroskop. Pertama meletakkan potongan huruf β€œb” diatas kaca preparat lalu jepit dengan penjepit yang terdapat pada mikroskop. Lalu kita amati. Jika belum jelas putar bagian revolver untuk memfokuskan objek tersebut. Dengan perbesaran 4 Β΄ 0,10 diperoleh hasil dari pengamatan huruf β€œb” diamati menggunakan mikroskop, huruf β€œb” berubah menjadi huruf β€œp”. Artinya perubahan letak bayangan sebelum dan sesudah pengamatan. Letak bayangan sesudah pengamatan yaitu maya terbalik dan diperbesar. Hal ini terjadi karena sifat dari mikroskop cahaya yaitu semu atau maya, terbalik, dan diperbesar. Setelah mengamati perubahan letak bayangan pada mikroskop, kita akan mengamati bentuk dan struktur sel. Sel merupakan unit dasar fungsional dan biologis dari semua organisme hidup. Sel disebut juga dengan bagian terkecil dari suatu kehidupan atau organisme untuk saling membentuk dan memperbanyak diri untuk membuat kehidupan. Sel terdiri dari 2 macam yaitu sel tumbuhan dan sel hewan. Sel tumbuhan merupakan unit penyusun tumbuhan sedangkan sel hewan merupakan unit penyusun sel hewan. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan antar organel sel nya. Bagian – bagian sel hewan dan sel tumbuhan yang sama ialah membran plasma, sitoplasma, inti sel, retikulum endoplasma RE, ribosom, mitokondria, badan golgi, dan peroksisom. Pada membran plasma membran sel sel hewan dan sel tumbuhan sama – sama terletak di lapisan terluar sel yang berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan luar. Pada sitoplasma sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan struktur penyusun sitoplasma anatara protein, air, lemak, mineral, dan enzim. Pada inti sel nukleus sel hewan dan sel tumbuhan sama – sama memiliki tempat untuk menyintesis DNA. Pada retikulum endoplasma mempunyai struktur yang menyerupai kantung pipih yang berfungsi menampung protein yang disintesis oleh ribosom dan menyintesis lemak dan kolesterol. Pada ribosom sel hewan dan sel tumbuhan berbentuk bulat dan tersebar di dalam sel yang berfungsi untuk melangsungkan sintesis protein. Pada bagian mitokondria sel hewan dan sel tumbuhan memiliki kesamaan fungsi yaitu sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan ATP energi. Sel hewan dan sel tumbuhan juga dapat memproses dan mengemas protein di Badan golgi. Pada peroksisom, sel hewan dan sel tumbuhan mampu berperan dalam metabolisme asam lemak dan metabolit lainnya. Selain memilik kesamaan antar fungsi sel, sel hewan dan sel tumbuhan juga memiliki perbedaan. Perbedaan ini menyangkut dengan organel penyusun sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan bias dilihat dari organel – organel khas yang hanya dimiliki masing – masing sel. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, kloroplas, dan vakuola yang tak dimiliki oleh sel hewan. Sementara sel hewan memiliki sentriol, lisosom, dan flagel yang tak ditemukan pada sel tumbuhan. Dinding sel pada sel tumbuhan berguna untuk memperkuat sel. Kloroplas mengandung senyawa klorofil yang menyerap energi cahaya untuk berfotosintesis. Vakuola permanen diisi dengan getah sel untuk membantu menjaga turgiditas sel. Selain itu perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan dapat dilihat dari cadangan makanan yang disimpannya. Pada sel tumbuhan, cadangan makanan berupa butir – butir zat pati sementara cadangan pada sel hewan berupa glikogen. Pada sel hewan ditemukan organel yang disebut dengan sentriol. Sentriol pada sel hewan memiliki fungsi utama untuk membantu saat terjadi pembelahan sel. Sentriol juga berperan dalam pembentukan serat gelendong yang memisahkan kromosom selama pembelahan sel mitosis. Sentriol berbentuk seperti tabung dan berada dekat dengan nukleus. Selain organel sentriol yang terdapat di sel hewan, ada juga organel yang biasa kita sebut lisosom. Lisosom mengandung beberapa enzim seperti nucleases yang memecah asam nukleat, protease yang memecah protein, lipase yang memecah lipid, dan karbohidrat yang memecah karbohidrat. Pada pengamatan kedua kita akan mengamati epitel rongga mulut sel hewan. Untuk memperoleh epitel rongga mulut, kita harus mencari dengan epitel di sekitar mulut kita. Caranya masukkan tusuk gigi lalu tusuk – tusuk bagian epitel rongga mulut, setelah mendapatkan epitel rongga mulut letakkan diatas meja preparat. Setelah semua dipersiapkan lalu amati bentuk epitel rongga mulut tersebut. Akan terbentuk struktur sel yang memiliki inti sel satu dan berada di tengah. Tersusun oleh sel membran sel sitoplasma inti sel. Pada pengamatan ketiga, untuk mengetahui struktur sel pada tumbuhan kita melakukan pengamatan menggunakan umbi lapis bawang merah. Iris umbi tersebut setipis mungkin. Lalu letakkan irisan tersebut di atas meja preparat. Lalu amati menggunakan mikroskop. Setelah diamati irisan umbi lapis bawang merah tersebut membentuk struktur sel dengan inti sel banyak dan menyebar di seluruh permukaan dinding sel. Tersusun oleh inti sel sitoplasma dinding sel. VII. PENUTUP Kesimpulan Dalam mengamati bentuk dan struktur sel pada hewan maupun tumbuhan dengan keterbatasan panca indera diperlukan alat bantu yang dinamakan mikroskop. Mikroskop merupakan alat untuk melihat atau mengamati objek yang berukuran sangat kecil. Pada pengamatan pertama diperoleh hasil jika sifat mikroskop cahaya ialah maya atau semu, terbalik dan diperbesar. Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Pada pengamatan kedua membuktikan bahwa struktur epitel pada rongga mulut sama dengan struktur sel hewan. Karena di dalam epitel rongga mulut tidak ditemukan vakuola, dinding sel,dan plastida. Pada sel epitel rongga mulut, terdapat adanya membrane sel, inti sel, dan sitoplasma. Sel mukosa pipi tidak mempunyai dinding sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah. Sel mukosa pipi tersusun oleh sitoplasma membrane sel, dan inti sel. Pada pengamatan ketiga membuktikan bahwa irisan umbi lapis bawang merah membentuk struktur sel tumbuhan yang dikarenakan dinding sel di luar membrane. Sel umbi lapis bawang merah mempunyai bentuk yang rapi kotak – kotak meski tidak kotak sempurna. Sel tersebut berwarna keungu – unguan karena mengandung kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil. Saran Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil pengamatan yang lebih maksimal. Kepada semua pengamat atau praktikan disarankan agar lebih teliti dalam mengamati objek. DAFTAR PUSTAKA Alton, Biggs 2008. Glencoe Science Biology. New York Mc. Graw. Campbell, Reece-Mitchell. 2010. oleh Manalu Wasmen dkk. Edisi Kelima Jilid 1dan 2. Jakarta Erlangga. Kimball, 2009. Biologi. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta Erlangga. Tortora, J, Gerard dan Derrickson, Principles Of Anatomy And Physiology. United States of America. John Wiley & Sons, Inc. Lampiran Jurnal 1. 4. 6.
LAPORANPRAKTIKUM BIOLOGI DASAR β€œPenggunaan Mikroskop serta Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel” Oleh: Nama : Ayu Fahma Muyasari NIM : 150210101065 Kelas : A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2016 I. JUDUL Penggunaan Mikroskop serta Pengamatan
TOFMOFEIEF HNSK\KT GEF TOFMEHEWEF \OI W_HC_AEFIepkref Tre`tn`uh Cnkikmn TortefnefH_AEHHEG \^ESNB BEGANI5>54?53354454 Fopaoinuh rehckutef-e`o TSKMSEH \W_GN EMSKOKWOFKIKMNBE_IWE\ TOSWEFNEF_FNROS\NWE\ IEHC_FM HEFM_SEWCEFJESCES_345> GEBWES N\NAeiehef GEBWES N\N........................................................................................... nGEBWES WECOI................................................................................... nnTOFGEA_I_EF................................................................................... 5Ieter Coie`efm............................................................................ 5Wujuef.......................................................................................... 3WNFJE_EF T_\WEE..........................................................................
\n laporan praktikum pengamatan sel hewan dan tumbuhan menggunakan mikroskop
31 Waktu dan tempat Praktikum ini diadakan pada hari senin tanggal 30 September 2013 pukul 14.00 – 16.00 di Laboratorium Biologi Dasar, Gedung Biologi lantai 1 3.2 Cara kerja Pertama,siapkan bahan yang digunakan untuk praktikum .Bahan utamanya adalah huruf a dan i yang digunting dari kertas koran.lalu,diletakkan diatas objek glass kemudian
Mikroskop dan Pengamatan SelMikroskop dan Pengamatan SelMikroskop dan Pengamatan SelMikroskop dan Pengamatan SelBiologi mempelajari tentang ilmu yang didasarkan pada hasil PapersLAPRAK BIOLOGI PEMBELAHAN SELpraktikum tentang pengnalan alat, ekosistem etcRobert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Pada bahan ajar ini, akan dibahas lebih jauh mengenai sel dan sistem transport pada membran buku laporan hasil praktikum mata kuliah Biologi gxCR.
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/398
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/199
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/251
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/386
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/25
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/263
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/123
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/43
  • 0ty9s6rb8t.pages.dev/7
  • laporan praktikum pengamatan sel hewan dan tumbuhan menggunakan mikroskop